Rabu, 11 Februari 2009

OSIS MAN Pelaihari Kalsel Ditraining HTI: Bahas Valentine Dalam Sudut Pandang Islam

Sedikitnya 50 orang pengurus dan anggota OSIS MAN Pelaihari, Senin (9/2) ditraining sejumlah pengurus dan aktivis Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) DPD II Kabupaten Tanah Laut. Training yang digelar pertama kali di MAN Pelaihari kali ini mengupas tuntas perayaan valentine day dalam sudut pandang Islam.
Salah seorang Aktifis HTI, Ahmad Sabili yang menjadi tariner pada kesempatan tersebut membeberkan sejumlah fakta tentang peringatan valentine day yang sejatinya tak ada sangkut pautnya dengan kasih sayang.
“Banyak versi mengenai masalah valentine day. Namun semua sejarah yang ada tak satupun bermakna kasih sayang. Beberapa sejarah tentang valentine sejatinya hanya aktifitas yang sarat dengan kemaksiatan yakni seks bebas. Valentine sendiri diambil dari salah seorang nama pendeta St. Valentine yang dihukum pancung karena memaksakan ajaran kristen pada bangsa romawi kala itu,” terang Sabili.
Dalam pandangan Islam lanjut Sabili, perayaan valentine day merupakan kebudayaan barat yang wajib ditinggalkan oleh remaja muslim. “Setiap perbuatan muslim terikat dengan hukum syara, valentine day merupakan budaya yang diluar Islam. Allah mengancam setiap muslim yang mengambil budaya aturan diluar Islam di terapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah MAN Pelaihari Drs Muhammad Sadik kepada Radar Banjarmasin mengaku mengapresiasi positif kegiatan yang dipelopori HTI ini. Pihaknya mengaku mendudukung penuh kegiatan HTI kali ini.
“Kita sangat mendukung sekali. Apalagi kita memahami budaya valentine adalah budaya yang merusak anak-anak kita. Kita sangat berterima kasih HTI mau mensosialisasikan itu agar remaja dan anak-anak kita bisa menghindarinya,” ujarnya.
Acara yang digelar hingga pukul 11.30 Wita tersebut tak hanya mendapat sambutan baik dari Kepala Sekolahnya, seluruh pesertapun mengaku senang bisa menerima materi valentine. “Setelah mendengar pemaparan tadi, kita akhirnya tahu bahwa valentine itu budaya diluar Islam yang bisa merusak kepribadian kita. Untuk itu, sudah selayaknya kita tidak ikut-ikutan menggelar perayaan itu, kalau perlu yang sudah jadian dengan pasangannya diluar ikatan nikah sebaiknya diputuskan saja,” celetuk salah seorang peserta saat diminta menyimpulkan materi kegiatan.

Tidak ada komentar:

.:: Abi, Umik, Akbar, Mas Aziz & Mas Rizki ::.

.:: Abi, Umik, Akbar, Mas Aziz & Mas Rizki ::.