Amerika Serikat dan Israel adalah the real terrorist. Kedua negara tersebut pantas disebut teroris mengingat kebiadabannya selama ini di Palestina. Teroris Israel yang didukung oleh negara Teroris Amerika Serikat sejak 27 Desember 2008 telah membantai lebih dari 1350 orang warga Gaza yang tidak berdosa di mana sebagiannya wanita dan anak-anak sehingga syahid, dan lebih dari 6000 luka-luka.
Sebagian pembantaian itu malah dilakukan dengan cara yang paling sadis, yakni dengan menggunakan senjata yang mengandung phosphor dan logam berat. Akibatnya sebagian korban kehilangan kakinya, tangannya, kulitnya dan dagingnya bahkan ada seorang anak yang sampai otaknya keluar. Teroris Israel juga telah menghancurkan sekitar 20.000 bangunan yang terdiri dari rumah-rumah warga, masjid, sekolah, rumah sakit, kantor pemerintahan dan lainnya. Kebiadaban yang dilakukannya jelas telah pelanggaran berat terhadap Hak Asasi Manusia. Mereka telah menggunakan berbagai senjata canggih untuk membantai warga sipil yang tidak bersalah dengan cara yang sangat biadab, termasuk anak-anak.
Padahal sebelumnya, warga Gaza sudah mengalami penderitaan yang luar biasa akibat blokade teroris Israel sejak Hamas memenangkan Pemilu di Palestina. Dan sekarang pun setelah Israel hengkang dari Gaza menjelang pelantikan Obama, warga Gaza belum bisa tenang hidupnya, karena teror yang dilakukan teroris Israel. Sesekali tentara-tentara dan pesawat teroris Israel bisa saja kembali menyerang Gaza. Ini yang pertama kalai dilakukan teroris Israel. Berbagai pembantaian lainnya dilakukan sejak Zionis merampas tanah Palestina tahun 1948.
Apa yang dilakukan Negara Teroris Amerika Serikat juga tidak jauh berbeda. Selain mendukung teroris Zionis Israel baik secara politik maupun persenjataan, teroris Amerika juga yang paling bertanggung jawab atas meninggalnya lebih dari satu juta orang warga di Iraq dan Afghanistan. Gedung putih juga harus bertanggung jawab atas pelanggaran berat HAM di penjara Abu Gharib dan Guantanamo.
Kejahatan Perang yang Dilakukan Zionis di Gaza
Kebiadaban yang dilakukan Israel benar-benar sangat keterlaluan. Para pejabat Israel harus diseret ke pengadilan internasional untuk mempertanggungjawabkan semua tindakan barbarnya itu. Berikut ini beberapa pelanggaran perang yang dilakukan teroris Zionis Israel di Gaza:
1. Menggunakan bom senjata kimia mematikan seperti bom kimia fosfor, dan DIME ( Dense Inert Metal Explosives)Teroris Zionis Israel secara sistematis menghancurkan infrastruktur Palestina dan menjadikan warga sipil, wanita, anak-anak serta fasilitas medis sebagai target serangan. Para warga sipil Palestina yang menjadi sasaran penembakan teroris Israel dan kebijakan teroris Israel yang sengaja mengabaikan anak-anak dan membuat kelaparan anak-anak yang ibunya tewas akibat serangan yang mereka lakukan.
2. Melakukan penembakan terhadap para petani dan nelayan Palestina.
3. Menghancurkan tempat-tempat ibadah, yakni Masjid.
4. Menembak mati wartawan dan tim relawan medis
5. Menutup perbatasan-perbatasan di jalur Gaza sehingga warga kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya seperti makanan, air dan obat-obatan.
6. Tidak menghormati gencatan senjata.
Ternyata apa yang dilakukannya itu sesuai dengan keyakinan mereka terhadap Talmud. Wajar bila Pembantaian yang dilakukan Zionis Israel di Gaza mendapat restu dari Rabbi Yahudi-Zionis. Koran Saudi Al-Watan yang terbit, Sabtu (17/01/2009) seperti dikutip eramuslim.com, melaporkan seorang Rabbi Yahudi-Zionis telah mengeluarkan maklumat yang isinya mengizinkan tentara Zionis untuk membunuh perempuan dan anak-anak Palestina. Menurut Rabbi tersebut, setiap orang Yahudi akan membebaskan mereka dari setiap tuduhan atas tindakan yang mengerikan itu bagi mereka yang sudah melakakukan kejahatan pembantaian terhadap orang Palestina.
Pembantaian Israel di Jalur Gaza, katanya, sudah sesuai dengan ajaran agama Yahudi yang menganggap pembantaian seperti itu sebagai: ” Bentuk hukuman kepada musuh”.
Bahkan pemimpin Rabbi Yahudi tersebut menyatakan bahwa tak akan ada masalah sama sekali dalam hal pembantaian terhadap orang Palestina. “dan bahkan jika satu juta atau lebih dari mereka tewas di tangan pasukan pendudukan Israel, itupun tidak ada masalah,” ujar Rabbi itu.
Rabbi Mordachi Elyaho juga mengutip ayat dalam Kitab Talmud, yang merupakan pedoman dari agama yang sekarang populer di kalangan Yahudi-Zionist. Rabbi Mordachi telah mengirimkan surat kepada Perdana Menteri Israel, Ehud Olmert, berisi artikel yang memungkinkan orang-orang Yahudi, melaksanakan gagasan besar , tentang hukuman terhadap musuh sesuai dengan etika perang dalam Taurat.
“Pandangan Rabbi Mordachi telah diterapkan terhadap penduduk Gaza, dan orang Palestina yang tinggal di Gaza harus menanggung akibatnya, dan mereka semua harus memikul tanggung jawab, karena mereka tidak melakukan apa-apa untuk menghentikan serangan roket yang dilakukan Brigade al-Qassam” kata Elyaho, dalam suratnya ke Olmert. Rabbi Yahudi. Mordachi kemudian meminta pemerintah Israel, terutama Olmert melanjutkan agresi militer ke Gaza.
Mordach beralasan bahwa semua tindakan yang dilakukan oleh pemerintah Perdana Menteri Olmert, yang bertujuan untuk : “Menghancurkan orang-orang Palestina yang sudah bersalah, merupakan tindakan yang sah”. Yesrael Rozin, seorang panganut Talmud yang fanatik, seperti dikutip koran al watan juga mengatakan bahwa hukum Taurat menetapkan pembunuhan laki-laki, anak-anak, perempuan, tua, bayi, dan hewan [dari musuh], tambahnya.
Mengutip bagian dari Kitab Talmud, Rabbi Sholomon Elyaho menyatakan: “Jika kita membunuh 100 orang Palestina, tetapi orang Palestina itu tetap menolak untuk menghentikan serangan roketnya, kita harus membunuh orang Palestina 1000, dan jika kita membunuh orang Palestina 1000, tetapi orang Palestina tidak menghentikan serangan roketnya ke Israel, maka kita harus membunuh 10.000 orang Palestina, dan kami harus terus membunuh orang Palestina, meskipun jumlah orang Palelstina yang dibunuh sudah mencapai satu juta, dan waktu harus dihabiskan membunuh orang-orang Palelstina “, tegas Rabbi Sholomon.
Meski begitu toh masih ada sebagian kecil orang Yahudi yang tidak setuju dengan kebijakan pemerintahnya. Salah atunya Profesor Ilan Pappe, pengarang buku The Ethnic Cleansing of Palestine. Menurutnya, Zionisme adalah sebuah idelogi yang memakai pembunuhan etnik, pendudukan, dan sekarang pembantaian massal. Apa yang dihasilkan oleh Israel di Jalur Gaza bukan saja mengutuk atas apa yang dilakukan Israel tapi juga menghilangkan semua nilai ideologi Yahudi.
Zionisme, kata Pappe, telah diangkat menjadi sebuah ‘ideologi rasis dan hegemonik. Ini, tentu saja, bukan berita baru buat orang Palestina, ataupun pada bangsa Arab dan Muslim lainnya. “Mudah-mudahan, suara kecaman dari seluruh dunia akan mengubah Israel bahwa ideologi ini dan semua yang telah dilakukannya merupakan suatu hal yang tidak bisa lagi ditoleransi dan tak bisa diterima. Israel akan diboikot dan terjerat sanksi,” ujarnya.
Jihad dan Khilafah Untuk Menghukum Israel
Saat ini sejumlah pengacara dan aktivis HAM baik di Timur Tengah dan Uni Eropa berusaha untuk menyeret para pejabat Israel ke Mahkamah Internasional atas kejahatan perang yang dilakukan negara penjajah tersebut. Namun tampaknya upaya mereka sangat sulit direalisasikan mengingat Amerika Serikat di bawah presiden Barack Obama akan selalu mendukung Israel dan melindungi Israel dari berbagai ancaman. Karena itu dipastikan Amerika Serikat tentu akan selalu berusaha menghalangi berbagai upaya untuk menyeret Israel ke Mahkamah intenasional.
Apa yang dilakukan Zionis Israel memang layak mendapat hukuman setimpal. Namun berharap kepada lembaga internasional semacam PBB dan lainnya untuk menghukum Israel sulit terealisasi. Diketahui sudah ratusan resolusi dikelurkan lembaga PBB namun tak ada satu pun yang ditaati Israel. Itu wajar saja, sebab PBB sendiri dahulu yang merestui pendiriaan negara Israel di tanah Palestina. Keberadaan PBB sendiri faktanya hanyalah sebagai alat bagi negara yang menang dalam perang dunia III seperti Amerika Serikat untuk tetap mengendalikan dunia. Jadi siapa nanti yang berani menghukum teroris Israel termasuk Amerika?
Jalan satu-satunya untuk menghukum dan membalas kebiadaban Israel adalah dengan jihad. Jihad harus terus digelorakan untuk mengusir Israel dan merebut kembali tanah Palestina. Karenanya umat Islam di Palestina khususnya dan umat Islam di seluruh dunia harus bersatu untuk merebut kembali tanah milik kaum muslimin tersebut.
Untuk mengoodinir pasukan jihad tersebut tentukan dibutuhkan seorang pemimpin yang kuat dan tangguh. Dia hanya takut kepada Allah semata dalam hidupnya. Dialah Khalifah. Dia yang nanti akan memimpin negara khalifah yang akan menyatukan umat Islam seluruh dunia, kemudian berjuang untuk melaksanakan semua perintah Allah SWT. Salah satu perintah Allah adalah berjihad untuk merebut tanah Palestina dari tangan Zionis Israel yang didukung AS dan Uni Eropa. Jadi hanya Khilafah yang nanti akan menghukum seberat-beratnya atas berbagai kebiadaban yang dilakukan oleh Zionis Yahudi Israel dan AS serta sekutu sejak tahun 1948 hingga pembantain di Gaza awal tahun ini. Insya Allah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar