Minggu, 18 Januari 2009

Menangis Lihat Film Palestina

Kerinduan warga Bangil untuk bisa menonton tragedi Palestina sedikit terobati. Kemarin malam, ribuan warga tumplek blek di pojok Alun-Alun Bangil sebelah barat. Mereka menyaksikan film berdurasi 1 jam dengan layar berukuran 2 x 2 meter.
Acara nonton bareng (nobar) yang digagas HTI Pasuruan ini benar-benar di luar dugaan. Malam minggu yang biasanya dijadikan warga Bangil untuk kongkow-kongkow di seputaran alun-alun berubah menjadi ajang nobar.
Para penonton dewasa, remaja hingga anak-anak memenuhi jalanan beraspal. Meski hujan rintik-rintik sempat mengguyur wilayah tersebut, warga tidak menghiraukan. Warga tetap ingin melihat film hasil kiriman HTI Malaysia dan downlood dari youtube itu hingga selesai.
Film itu awalnya menggambarkan sejarah runtuhnya Khilafah Turki Ustmani pada 1924 yang digulingkan oleh Mustofa Kemal Atatuk. Dari peristiwa sejarah inilah, Palestina kemudian diserahkan dengan kekuasaan Yahudi di bawah kolonialisasi Inggris.
Selanjutnya, film itu juga menceritakan krisis di Bosnia, India hingga negeri-negeri lain. Puncaknya, diputar serial tragedi Palestina di jalur Gaza oleh agresi Israel.
Meski sempat terpotong-potong, namun dari penayangan film ini sempat membuat warga meneteskan air mata. Terutama ketika beberapa anak berlumuran darah setelah terkena bom dan peluru tentara Israel. "Saya nggak tega ada anak yang mati terus dipanggul ayahnya masih berlumuran darah. Israel sungguh kejam," ujar Azizah, salah satu warga yang sempat menitikkan air mata.
Azizah tidak sendiri. Alwi dan Muhammad, dua siswa dari madrasah ibtidiyah ini juga sempat mengusap kedua matanya. Kelopak matanya masih terlihat sembab. "Saya menangis karena melihat banyak anak-anak yang mati. Kasihan mereka," cetus Alwi sambil mengusap kedua matanya.
Dewan pembina HTI Syamsuddin mengaku tidak menyangka akan antusiasme warga. "Mungkin warga sangat rindu untuk bisa menyaksikan film tragedi Palestina secara langsung. Biasanya kan kalau di TV itu hanya sepotong-sepotong. Lha, ini kita tayangkan sejak awal hingga akhir," cetus Syamsuddin.
Banyaknya warga yang menyemut di arteri jalan, membuat petugas Poslantas Bangil meminta warga untuk tidak membanjiri badan jalan. Petugas meminta agar kendaraan yang melintas tetap bisa berjalan tanpa gangguan. "Mohon warga untuk tidak mengganggu kendaraan yang melintas. Tolong sedikit merapat ke utara. Agar bisa menonton tayangan ini tanpa menganggu pengendara," ujar Muhlas, panitia nobar.

Tidak ada komentar:

.:: Abi, Umik, Akbar, Mas Aziz & Mas Rizki ::.

.:: Abi, Umik, Akbar, Mas Aziz & Mas Rizki ::.