Kamis, 01 Januari 2009
HTI Desak Kirim Tentara Bukan Hanya Relawan
Usai berorasi di depan Kedubes AS, massa HTI bergerak ke kantor Kedubes Lebanon di kawasan Kuningan Jakarta. Perwakilan HTI yang terdiri atas Farid Wajdi, M Rahmat Kurnia, Ihsan Salam, Wahyudi, dan Mujiyanto diterima langsung oleh Duta Besar Lebanon untuk Indonesia Victor Zmeter. HTI menyampaikan nasyrah kepadanya dan meminta Lebanon mau membela rakyat Palestina. Dubes Lebanon menyatakan persoalan Palestina adalah masalah kemanusiaan dan bukan hanya masalah umat Islam. Dia berharap semua negara bisa menghentikan kekejian Israel tersebut. Ia berjanji akan menyampaikan tuntutan HTI kepada pemerintahnya.
Setelah dari Kedubes AS, massa bergerak ke Kedubes Iran di ujung Jl Rasuna Said Jakarta. Perwakilan HTI berharap bisa bertemu dengan Dubes Iran. Sayangnya, perwakilan HTI yang terdiri atas Farid Wajdi, M Rahmat Kurnia, dan Rochmat S Labib, hanya diterima di halaman kedubes tersebut selama 5 menit. Penerimanya pun hanya seorang staf bagian data bernama Ali. Namun perwakilan HTI ini tetap menyerahkan pernyataan sikap HTI dalam bahasa Arab. M Rahmat Kurnia kemudian mengungkapkan kekecewaannya kepada Kedubes Iran ini dari atas mobil sound system. Massa kemudian menyambutnya dengan “Innalillahi wa inna ilaihi raaji’un”. Sekitar dua jam kemudian, humas Kedubes Iran menelpon dan menyatakan permintaan maaf atas penerimaan tersebut.
Kunjungan terakhir mengarah ke kantor Kedubes Mesir di Jl. Teuku Umar. Di tempat tersebut kedatangan massa langsung disambut perintah polisi untuk mematikan sound system. Dubes Mesir untuk Indonesia Ahmed el Kewaisny menerima langsung perwakilan HTI. Ia menjelaskan posisi Mesir yang tidak bisa berbuat banyak. Menurutnya, Palestina harus bersatu untuk bisa menghadapi Israel. Namun, katanya, usaha menyatukan Fatah dan Hamas sulit dilakukan. Ia juga menyatakan pihaknya tidak berkuasa atas perbatasan dengan Israel sepanjang 40 km. Dan sejauh ini, pihaknya telah membantu Palestina dengan makanan dan obat-obatan.
M. Rahmat Kurnia menimpali pernyataan Dubes ini dengan mengatakan akar persoalan Palestina adalah terpecah belahnya umat Islam. Masing-masing negara asyik dengan kepentingannya sendiri. Karenanya, umat Islam harus bersatu di bawah naungan Khilafah sebagai mana dulu dicontohkan oleh Rasulullah dan para sahabat. Dubes pun mengatakan hal itu adalah impian kaum Muslim semuanya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar